Menulis Pagi

Dokumentasi Pribadi


Apa kabar pagi?

Saya Alhamdulillah baik. Sebelum apa-apa saya ingin menulis. Bukan menulis dia yang tadi ngajak chat-an. Eh, sebenarnya pengen barengan. Tapi saya gak mau cerita. Cukup kami yang tahu. 

Bersyukur karena masih bisa tersenyum menyaingi mentari. Mentari tidak akan malu melihatku tersenyum karena di hatiku sudah ada mentari yang bersinar.

Tersenyum saja seperti apa masalahmu. Mentari seperti dikatakan orang bijak itu simbol semangat. Setelah kegelapan hilang, kembali menyongsong mimpi baru. Yang gelap ditelan cahaya. Minadzuumati ilannur.

Aku ingin tersenyum. Bukan hati berbuang karena asa saja. Bukan karena rindu saja. Bukan karena kangen saja. Aku berharap karena apa saja aku mampu tersenyum.

Orang humoris itu mereka yang mampu menertawakan masalah. Bukan karena tidak memilki masalah dari masalah yang ada. Aku pun begitu, berusaha untuk tersenyum. Meskipun tidak tahu apa tersenyum karena menahan lapar, menahan BAB, atau menahan rindu yang tersus bertalu.

Cuma aku perlu tersenyum karena setidaknya senyumku diharapkan. Tidak oleh banyak orang, satu atau beberapa orang sudah cukup. Cukup ya, aku sudah menulis.

Tinggal mengejar target. Semangat pagi, semua!

Pandeglang, 12 Mei 2023   07.53

Posting Komentar

0 Komentar