![]() |
Foto: proses berdamai |
Tidak hanya es batu yang buat kita membeku, ternyata terlalu banyak komunikasi atau tidak pernah komunikasi juga acapkali membuat ruang hati jadi kelu. Mungkin saja dingin itu karena bingung mau ngomong apa, atau hampir semua yang diobrolkan sudah dikatakan.
Di fase ini, mungkin harus dikembalikan pada niat berhubungan apa: apa pelarian atau punya misi yang ditarget. Tergantung kita menyikapinya seperti apa. Kalau tidak cerdas disikapi membuat kecurigaan serta taraf tidak nyaman, sebab apa artinya kebersamaan kalau dua hati telah berbeda haluan.
Setiap orang ingin setia, ingin selalu bersama, tetapi ada saat di mana kata-kata itu teruji keadaan? Misalnya ada orang ketiga atau hal yang buntu lantas lebih dipilih dibungkam di hati daripada diobrolkan. Kecil memang, walau kita tahu masalah besar selalu berasal dari hal kecil.
Terus bagaimana memotong kebuntuan ini agar selamanya nyaman?
Pertama, tetap berpikir positif. Berapa banyak hal rusak karena tak mampu mengelola emosi. katakan yang baik atau diam, itu pesan Nabi.
Kedua, buka dialog atau obrolkan. Jangan mudah terpancing emosi, sebab kehilangan kesempatan kadang buat semua tinggal cerita. Obrolkan agar sama-sama nyaman. Gunakan akal sehat dan hati putih, bukan ego untuk merasa benar. Harus ada yang mengalah.
Ketiga, Belajar terus memahami. Barang kali selama ini kita belum menyadari dia banyak berkorban dan berjuang untuk kita, sayangnya kita terlalu fokus dengan diri kita, dengan masalah kita. Kita baru menyadari saat semua berakhir, siapa yang bisa mengubah bubur jadi baso?
Terlepas dari hal di atas semua bisa saja berbeda hasilnya saat dipraktekkan. Kembali ke kita sih, apa tujuan berhubungan tanpa tujuan pasti.
Sesakit apapun hubungan, terkadang bagi orang yang memang cerdas imannya selalu tertantang untuk memperbaiki. Ia tak ingin kalah oleh tekanan, baginya semakin berat ujian semakin nyata Allah menyayanginya. Bukankah semua atas qudrot-Nya? Dan, bagaimana versimu? (***)
Pandeglang, 21 Juli 2023 17.57
0 Komentar
Menyapa Penulis