Di Antara Gelap

Di antara gelap ada mentari. (Sumber: Pixabay)

Gulita semakin malam. Dingin terasa menusuk, di dalam ruang yang sunyi. Sepi tanpa ada kata. Semua jadi cerita dalam diam. Ah, jenaka sekali tersenyum di bingkai lelah. Menari mencari cita. Berlari di kebeningan.

Di antara sunyi siapa kau? Seberkas sinar yang terselubung, lantas menari, lantas berlari, lantas pergi, lantas datang lagi. Lantas apa? Apa kau akan jadi ai? Atau menjadi koma dalam titik cerita kita.

Sebaiknya, tidak usah kita cari noda d ualam kain atau kampas di lembaran. Kita tak tahu, di balik tahu sering ada tidak tahu. Tahu tidak untuk tahu, tahu merasa lebih tahu. Untuk tahu orang belum tahu, tetapi kenapa harus tahu kalau dengan tahu itu untuk merasa lebih tahu dari orang lain.

Demikianlah di alam yang penuh skenario ini, Tuhan memberi warna juga aksara untuk kita lihat dan baca. Di mana akan kau labuhkan kesucian, atau di mana atas titah cinta kau beri ketulusan.

Di malam penuh makna, ada bintang mengintip dengan rasa malu. Sesekali ia mengedipkan matanya, mencari perhatian, ia ada dan ingin disapa. Malam juga ada bulan, belum jadi purna yang bulat. Ia semester ganjil di coretan-coretan hari.

Malam ini, aku ingin cerita tentang hal yang malam, tentang gelap, tentang apa saja yang buat kita senang. Sayangnya, aku cukupkan di sini, aku ingin pindah gerbong. (***)

Pandeglang, 15 Agustus 2023   22.00Ya

Posting Komentar

0 Komentar