Melihat Wanita Tidak Melulu Soal Seksual

Ilustrasi diambil di Pixabay.
 
Di tongkrongan kaum Adam, obrolan perihal wanita selalu menjadi hal seru. Apalagi kalau obrolan itu mengarah kepada hal sensual. Mungkin benar, apa yang dikatakan Rocky, wanita indah sebagai fiksi juga menarik sebagai tontonan. Rasanya, ruang lingkup terfokus pada itu saja.

Bapak kan punya toko ya, tepatnya mengontrak sih, di depan toko itu ada pedagang bakso. Lumayan juga pengunjungnya. Selain harganya miring rasanya juga cukup sedap untuk orang dengan lidah-lidah berkantong tipis.

Dari sekian pengunjung yang datang, gadis dan ibu muda selalu jadi sasaran obrolan. Apalagi misalnya di Sabtu-Minggu sepulang joging di alun-alun Pandeglang. Sebagian busana wanita yang dikenakan memperlihatkan keindahan tubuh, banyak mata lelaki lupa berkedip. Saya kadang risi melihatnya.

Kadang saya heran, kenapa begitu bergairahnya membahas soal wanita? Toh, tiap dari mereka punya isteri. Apa tidak diberi kepuasan makanya mencari di luar yang kadang kalau ada isterinya, kok mingkem?

Barangkali ini yang dikatakan Guru Gembul, Kaum Adam adalah mahluk imajinatif. Mereka lebih senang "berkhayal" daripada realistis dengan keadaannya. Padahal, ngapain berkhayal kalau di depan mata ada, dan pastinya halal.

Di buku Kicau Kacau: Curahan Hati Penulis Galau karya Indra Herlambang, ada kata hal menarik di halaman ke 85. Judul artikel itu Mengulik Miyabi. Kita tahu siapa Miyabi. Indra Herlambang mendapat tugas harus bersua dan mewawancarai dengan Miyabi, artis porno, yang videonya malang melintang di mana-mana.

Pandangan Indra ya tadinya sama dengan kita, kalau melihat dan bertemu tokoh seksi itu bagaimana. Ekspektasi gak jauh pada hal yang... Abstrak. Tapi, ada hal lain setelah langsung bertatap muka.

Ada perspektif lain terkait wanita, bahwa Miyabi juga manusia yang punya sikap ramah, polos dan apa adanya. Saat berbicara dengan tidak soal lagi adegan-adegan panas. Lebih menonjolkan sisi feminim kewanitaannya.

Kata Indra, kita tak sekedar harus menghakimi kehidupan orang, mungkin harus melihat sisi di mana ia pun punya hak mendapat penghormatan atau penghargaan.

Oleh karena itu, wanita tidak selalu bergelimang obrolan yang arahnya pada seksual. Ada saat di mana jujur melihat sisi kemanusiaannya. (**)

Pandeglang, 13 Agustus 2023.  23.00

Posting Komentar

0 Komentar