Mental

Orasi Literasi ke 9 di Rumah Dunia. (Dokumentasi Pribadi)


Sore tadi saya ikut kelas Orasi Literasi ke 7 Rumah Dunia. Kang Endang sebagai hakim tamu memberi saya tema mental. Jadi satu kata itu, harus saya jelaskan spontan tanpa ada persiapan. 

Pikiran saya jadi lompat ke mana-mana, tentang mental pula. Bingung saya memulainya dari mana dan ke mana. Apalagi saya kebagian orang yang pertama orasi. Lengkap sudah bibir kelu sendiri.

Gen Z itu persoalan. Dikatakan soal karena kita baru saja dikagetkan dengan ulah salah mahasiswa kampus elit di Banten yang me-revenge porn pada pacarnya. Ini viral kemkemudianudian menjadi perbincangan khalayak.

Moral hari ini memang menjadi soal bagaimana rasa malu telah menjadi persoalan. Ini berpengaruh pada kualitas mental gen Z yang pragmatis, melakukan sesuatu karena ada inginnya saja. Bukan berasal dari prinsip yang dibangun dan budaya mengakar di masyarakat.

Indonesia mulai maju dan dunia telah tahap di mana punya perdaban. Peradaban yang menghasilkan produk dan kualitas kemanusiaan agar lebih manusia lagi. Tetapi angkat stres dan kecemasan meningkat di mana-mana. 

Di negara maju sendiri angka bunuh diri makin tinggi, misalnya korea selatan. Di kisaran 80-an, sebelum negeri itu maju angka bunuh diri rendah. Tetapi sekarang, angka bunuh diri tinggi. Per hari bisa 17 orang mengunduh kematian.

Soal mental ini pula, betapa gen z banyak yang lebay sikapnya sehingga berperngaruh penyikapan pada ruang realitas sosial. Gez itu banyak yang fokus pada diri sendiri, tetapi lupa pada kewajibannya  keseharian kita lihat banyak yang tontoan yang salah?

Mungkin hal inilah harus menjadi perhatian orangtua dan masyarakat agar lebih peka terhadap "kenakalan remaja" dan darinya tertular budaya hedonis bebas berbuat hatinya.

 Saya pikir, wajar kalau dalam orasi ini banyak hal kurang di elaborai, karena waktu juga spontanitas akhirnya orator banyak yang tidak paham, semoga mental alasan begini bisa diperbaiki ya. (**)

Pandeglang, 8 Agustus 2025. 01.52

Posting Komentar

0 Komentar