Jangan Mencari Kebahagiaan

Bahagia adalah soal sikap kita. (Sumber Pixabay)

Jangan pernah mencari kebahagiaan, untuk apa. Bukankah bahagia itu bukan barang yang hilang  yang harus kita cari? Kalau dicari di mana? Dia kan tersembunyi di asumsi orang.

Orang bilang bahagia itu saat punya harta banyak. Punya tubuh indah. Punya tenaga ekstra untuk menggoyangkan ranjang atau mungkin mendapatkan apa saja yang terlintas di pikiran. Sibuklah kita mencari dan mengejar kebahagiaan.

Ada yang sampai lupa usia. Ada juga lupa rasa malu. Ada pula yang menjual mahkota hidupnya. Ada juga yang menggadaikan mimpi dan ide-idenya. Semua demi bahagia dan kenyamanan hidupnya, iman entah ke mana.

Tetapi apa itu sudah cukup disebut bahagia? Ada pun di kedalaman jiwa siapa yang bisa meraba? Siapa yang tahu? Pada hal bahagia soal pribadi, hanya kita dan Allah yang Maha tahu. Kita bisa menipu orang sudah merasa bahagia, tetap aja tidak cukup.

Saya punya teman. Laki-laki dia. Salut saya dengan kariernya, melesat. Jauh banget sama saya. Kalau saya masih jalan di tempat, dia malang melintang  ke mana-mana.

Pengalamannya dari Jakarta, Lampung, Jambi, Tangerang, Pandeglang apalagi, terakhir aku dengar ke Jakarta lagi setelah kerja di Cilegon. Kadang agak sungkan kalau ketemu, walaupun dia kadang mengajak reuni.

Namun ada kata-katanya yang saya ingat, "kamu mah bahagia ya. Salut juga bisa tahu info terkini. pengen saya kayak kamu," katanya. Entah itu rekaan atau kejujuran yang lahir di dasar jiwa.

Aku bahagia? Alhamdulillah kalau di matanya begitu. Kalau ingin sepertiku, eh tunggu! Aku mah apa atuh cuma pengangguran banyak bermimpi. Heran dong aku, kenapa bisa begitu. Cerita lah dia bla-bla-bla. Setelah itu aku merenungkan.

Ternyata kita bisa salah memahami kebahagiaan karena kita kurang memikirkan dan merenungkan seperti apa kebahagiaan. Kebahagiaan bisa kita dapat karena kita bersyukur dengan yang kita miliki.

Kita tidak sibuk melihat kebahagiaan orang lain, justeru sebaliknya sibuk "menciptakan" kebahagiaan sendiri. Tiap orang punya tipe berbeda mungkin saja mengukur bahagia itu beda. Saat kita mencari "kebahagiaan di luar" bisa jadi sedang menggali jurang di hidup kita.

Tidak ada jaminan untuk kita bahagia karena "meniru atau memimpikan" kebahagiaan orang, toh hidup kita. Ciptakanlah suasana dan kenyamanan diri, semampu dan sebisa kita. Jangan menunggu! (***)

Pandeglang, 10 September 2023    22.12

Posting Komentar

0 Komentar