Satu Oktober

Awal bulan baru, satu Oktober. Ada apa? (Pixabay.com/Mahyu An-nafi)

Ini tanggal sakti bagi yang meyakini. Ini mungkin sakral bagi yang memahami. Tidak ada makanan tanpa bumbu. Begitulah kira-kira gambaran untuk kita yang ingin menciptakkan dan memahami sebuah momen.

Hari ini, aku sedang memikirkan momen itu, saat di mana cita-cita butuh perjuangan. Cinta butuh pengorbanan. Asa butuh langkah. Ada proses di mana kita harus membangun.

Satu okober bagiku, selain bulan kebangkitan Nasional juga hari kami memikirkan masa di mana cerah itu impian. Jangan bicara rasa sakit, jangan bicara rasa kecewa, kami ingin fokus menata saja sampai di mana ujungnya. Itu kah khusnul atau su'ul. Hanya Allah yang Maha Tahu.

Jangan tanya kenapa manisnya gula kalah oleh senyuman seorang wanita, memang itu kiasan. Tapi bagi yang mau berpikir, itu adanya benar. Terutama bagi kamu yang pandai mengasah rasa dan jiwa. 

Ini satu oktober 2023. Lembaran nyata yang harus kami hadapi. Doakan bagi yang peka, ini bukan khayalan. Begitulah senja sampai rindu merana senyum pun sirna oleh gundah karena pada akhirnya, yang percaya itu seikhlasnya usaha. (**)

Pandeglang, 1 Oktober 2023  17.37

Posting Komentar

0 Komentar