Segurat Malam

Kondisi malam di dekat tol Serang. (dokumen pribadi) 

malam semakin pekat
dingin terasa lebih kuat
di sini, aku masih belum terlelap
mengingat segurat senyum
dari rembulan yang ribuan kilometer
terpisah raga

manisku,
kadang aku berpikir, apa rasa ini benar
merasuk, terus memeluk
menyentuh kesadaran
sedalam ini
menyisakan sesak di dada
rindu yang mendendam

manisku,
pada malam sering aku ungkapkan
moga bintang bisa menentramkan
getar-getar halus di dada
entah purnama ke berapa
kian menjadi pusaka
menguatkan jiwamu
 : jangan merasa sendiri.

manisku,
di atas langit kamar
sepasang cicak mabuk asmara
mereka hangat berbincang, sesekali memainkan ekornya
mencumbu waktu
memeluk kebersamaan
sungguh aku cemburu
kenapa harus di depanku
seolah meledek 
rinduku sendiri
malamku sunyi
terpisah oleh samudera

manisku,
aku tak menyesalinya.
bukankah kata-kata mendekati kita
teknologi mempunyai netra
mengintip kapan kita luang
menyatukan dalam nada-nada
alunan musik jiwa

begitu kita terbuai
hari ini harapan
esok kita genggam erat
mengepalkan tangan
bersua

Pandeglang, 16 November 2023   21.01

Posting Komentar

0 Komentar