BUKIT

Bukan di bukit, tapi di balik itu. (Dokumentasi Pribadi)

Di bukit yang dipenuhi mobil peradaban
Sekelompok orang tengah memilah
Mana kendaran yang layak ia pilih
Mana yang pantas untuk koleksi
Ia memilih untuk dikoleksi
Darinya ia abadi
Di kenang kehangatan

Di bukit itu pula. Aku melihat ia
Yang tengah termangu
Sesekali tersenyum, menawari siapa yang singgah
Tapi sekarang ia terdiam
Aku melihatnya
Ya. Mata kami bertemu.
Tiba-tiba kaki ku lemas
Ia berdiri menghampiriku,
Berbicara lembut, "Kakak, kenapa?"
Aku diam saja. Dia diam. 
Kami pun diam.

Di bukit itu pula, 
Aku pun tertatih, berjalan dipegangnya
Duduk menemaninya
Menjual mimpi pada orang-orang.
Tatapannya hangat seperti mentari
Lisannya manis seperti madu 
Ah, aku betah.

"Di sini saja kak, jangan ke mana-mana," katanya.
"Nanti saja, setelah mimpinya kita dilirik orang." 

Di bukit itu pula aku teringat,
Ah kenangan indah.
Mentari ku kembali
Saat semua belum terlambat.

Pandeglang, 16 Desember 2023. 09.30

Posting Komentar

0 Komentar