Buku Terakhir yang Bapak Baca

Buku yang saya temukan di kamar bapak.

Teman yang paling setia itu buku. Ia gak akan marah saat kau marahi. Ia tak akan benci saat kau tinggalkan. Ia akan memahami seperti apa sikapmu. Ia sejati karena hanya memberi tak berharap dibalas lagi. Begitu kata orang bijak.

Hal itu yang aku lihat di akhir masa bapak hidup. Kalau aku ke Serang, sering kali adik wanita ku meminta pinjaman buku baru tentang keislaman. Buku itu yang nanti di baca bapak dan ia. Bapak memang tak minta tapi aku tahu sering diam-diam membacanya.

Ke Serang itu, selain untuk belajar menulis aku juga pinjam buku. Di sana ragam buku tinggal pilih. Bebas pilih. Asal kembalikan. Di sini walau ada perpusda kurang nyaman untuk meminjam. Ribet dengan aturan birokrasi.

Siapa nyana, buku jadi teman bapak. Belum tulisan sih, baru sekedar itu. Gak apa, sekilas bapakku mendukung anaknya suka membaca dan menulis. Sayang, aku belum ketemu foto bapak sedang pegang buku. Selamat jalan Pak, sepuluh hari terpisah. Jauh... sekali. Lahu, alfatihah!(**)

Pandeglang, 21 Januari 2024.  09.57

Posting Komentar

0 Komentar