Sisa Tadi Malam


Tidak seperti biasanya, seusai salat isya mata terasa ingin terpejam, badan serasa tak bertulang dan ada banyak hal yang dipikirkan. Niatnya ingin tiduran tapi tidur ternyata beneran. Meski di luar emak, bapak dan lainnya tengah nyablon. Meski buku menanti di baca, gagasan ingin digarap dalam tulisan dan aktivitas lainnya.

Tidur, bangun lagi. Begitu sampai tiga kali semalam. Pagi pun seusai subuh tidur pula. Haduh, bikin kesal aja. Akhirnya banyak hal produktif tidak saya lakukan. Banyak hal yang sudah direncanakan gak terjadi.

Saya jadi bingung mau menyalahkan siapa dan apa. Justru dari sini merenungkan. Jika saja tadi malam tidak tidur awal maka punya tulisan dua. Lumayan buat menambah draf di blog.

Akan tetapi semua sudah terjadi. Menyesali yang terjadi sia-sia. Saya berpikir waktu kurang produktif aja. Usia berkurang dan amal belum juga bertambah. 

Bayangan saya ke sana saja, rasanya dekat sekali. Seperti di depan mata. Di atas semua, hati seperti teriris pisau zaman. Semua problematika menghabiskan energi. Semuanya seperti duri dalam sembilu. 

Bukan berarti harus menyerah. Ah begitulah hidup. Lelah tadi malam masih terasa. Belum beranjak dari mimpi yang cukup melelahkan. (**)

Pandeglang, 6 Januari 2023  19.29

Posting Komentar

0 Komentar