Tidur Tadi Malam yang Super Lama

ilustrasi diambil dari grup Whatshapp

Tidur tadi malam memang luar biasa, niatnya tiduran sebentar sampai bangun jam 4 menjelang subuh. Mana belum salat isya lagi. Hadeh, mepet waktu pula. Belum perut keroncongan minta jatah. Belum WA masuk belum terbalas dan penjelasan lain. 

Bangun dari tidur panjang pokoknya. Serasa gimana gitu, apalagi di mimpi ketemu bapak pula. Sayang sih, tidak mengobrol cuma ketemu setelah itu bicara apa adanya. Di mimpi itu, aku kok merasa masih kecil lantas di bawa sama bapak ke Pasar. Pasar kayak di masa lampau gitu.

Pedagang bakso antre yang beli. Para penjaja kaki lima tumpek. Pedagang sayuran dan lainnya. Tiap ketemu pedagang makanan, ramai minta ampun. Aku ingin sih singgah, habis lapar perut. Cuma itu, gak punya uang dan bapak gak bilang apa-apa, sibuk dengan apa yang diinginkan.

Soal mimpi ini, aku membayangkan begitulah kita sebagai manusia nanti. Bakal pergi dari dunia sebelum kita terjaga. Sebelum kita percaya. Sebelum kita siap, Izrait menjemput di waktu yang tepat. Ruh kita keluar dengan tanya heran, kaget plus bingung. 

Kita bertanya, "ada di mana ini?" "Kenapa aku ada di sini," dan lain seterusnya. Kita bingung. Kita sadar dan tak bisa apa-apa. Itulah di ayat suci diterangkan, tidur itu proses di mana ruh kita keluar dari jasad. Saat itu, ruh kita terangkat.  Kita merasa tapi tak bisa apa-apa. 

Oleh karenanya, di mimpi kita bisa kita ketemu orang yang sudah wafat. Bisa ngobrol atau lainnya, secara tinjauan hukum bisa saja terjadi dan memungkinkan. Itulah di mimpi, dihukumi ada mimpi baik dan mimpi buruk.

Nabi mengajar mmkan, kalau kita mimpi baik maka sunah bangunnya membaca doa dan boleh diceritakan kepada orang. Orang yang kita percaya dan yakini bahwa ia benar. Sedangkan terhadap mimpi buruk, saat bangun kita disunahkan membaca ta'wuz (perlindungan kepada Allah) dan tidak menceritakan kepada orang. 

Malam ini, sudah jam 00.15 malah belum ada tanda-tanda ingin bobo. Heh, alamat bergadang ini. Tak apa lah, Ada waktu untuk menulis dan membaca.  Wallahu'alam. (***)

Pandeglang, 7 Mei 2024

Posting Komentar

0 Komentar