![]() |
dokpri |
Kemarin malam, saya hadir ke acara pernikahan tetangga. Tamu undangan gak banyak, lebih banyak keluarga besarnya karena memang syukuran ya, untuk acara inti sudah di pihak wanita. Singkat cerita, setelah mengambil hidangan saya tengok sana-sini mencari tempat saya harus duduk.
Langsung mata saya terfokus pada dua gundukan manusia, satu kalangan yang sedang makan, yang satu lebih tua dari saya tengah bercerita soal carut marut kondisi ekonomi-politik di negeri tercinta. Ia mengeluh karena melesukan pendapatan bisnisnya juga. Konsumennya banyak yang mangkrak, yang terjadi bon menumpuk.
Kelompok yang sebelah kawula muda, yang entah tengah mengobrol apa. Tertawa renyah, mungkin sedang membahas lucu. Entahlah apa. Dan saya memilih duduk di antara keduanya. Sendiri. Asyik menikmati hidangan. Hujan setia menyirami gersangnya bumi.
Dengan sendiri itu aku merasa seperti di dua kutub yang saling tarik menarik, cuma aku fokus dengan pikiranku. Buat apa ikut nimbrung kalau obrolan tidak satu frekuensi, yang ada planga-plongo ga jelas. Lebih aman sendiri.
Kenapa sih kita selalu takut dengan kata sendiri. Orang bilang sendiri itu menjengkelkan, membosankan dan bikin rasa galau gitu. Berbeda kalau ada gitu lawan bicara, rasa bosan terobati.
Padahal kalau kita bicara sendiri, sendiri itu hal lumrah dan dulu kita sendiri kok, dulu kita sendiri dan nanti pun bakal sendiri. Apa yang harus kita takuti dengan kesendirian. Seharusnya yang harus kita pikirkan bukan sendirinya tetapi bagaimana kita menyikapi kesendirian tersebut.
Oleh karenanya, lebih fokus pada bagaimana mengisi kesendirian kita nanti, jauh lebih baik daripada fokus dengan kesendirian sekarang tapi tak berefek apa-apa untuk kebadian nanti.
Itulah kenapa kata Syaikh Ramadhan El - Bouthy, di antara sunah nabi yang jarang dibiasakan kita umatnya adalah tahannuts alias menyendiri. Ya gak harus macam Nabi sih di gunung Hira, kita mah cukup di rumah atau tempat yang dikira nyaman untuk merenungkan hakikat hidup kita. Wallahu'alam. (***)
Pandeglang, 11 desember 2024 09.50
0 Komentar
Menyapa Penulis