Apa yang Kamu Pikirkan di Puasa Ramadan Ke 20

Sumber: The peace center


 Begitu cepat hari berjalan. Tak pernah menyisakan kamu berpikir, "bisakah melambat!" 

Tidak akan peduli. 

Hari ini aku kembali menulis, dan tahun ini adalah tahun di mana blog-ku kosong. Zong tak seperti tahun biasanya.

Biasanya, sehari bisa 2 atau tiga tulisan. Sedikitnya, satu tulisan. Entah karena aku punya dua blog, atau karena terlalu banyak berkhayal terus banyak tidur.

Alasan klasiknya: tidurnya orang berpuasa itu berpahala. Masalahnya, kalau banyak tidurnya, apa akan terus berpahala? Memang ngapain saja malamnya kok selama itu tidurnya, apa melakukan hal produktif atau sebaliknya, rutinitas yang kurang berguna?

Semua bisa di-analisis. Bisa dibenarkan. Bisa disalahkan. 

Di puasa 20 ini, target mana yang aku atau kamu kejar?

Kalau aku pengen khatam kembali terjemah kitab-nya Imam Samsuddin al-Qurtubi yang bernama tadzkirah.  Menurutku kitab ini menarik karena membahas lengkap ikhwal kematian sampai alam akhirat.

Kitab ini bekal nyata agar kita tidak rugi. kita tidak mati konyol. Tidak bangkrut. Kita tahu tujuan perjalanan hidup kita dan tahu bekal.

Kitab yang aku baca ini sendiri ada dua jilid, dengan jilid awal setebal 800 halaman. Wah, sangat lezat sekali, bukan?

Apalagi bahasanya yang renyah, tak berbelit dan padat. Tidak bertele-tele. Kitab ini, serunya, di takhrij oleh kalangan salafi. Wah, tambah menarik saja, karena kita bisa tahu persfektif orang yang agak anti dengan kalangan sufi ini. 

Kalau kamu apa? Ada target, kan? Jangan hanya mikirin harga daging, baju lebaran apa dan berapa THR yang bakal cair. 

Sebab nikmat terbesar kita adalah hidup di bulan ramadan dan bisa berpuasa juga beribadah semaksimal kita.  Lebih dari itu sesungguhnya bonus, untuk kita ambil atau justeru mengabaikan. (***)

Pandeglang, 19 Maret 2025  23.07

Posting Komentar

0 Komentar