Tragedi di Serang


sumber: Tribunnews


*Sebuah Catatan 

Kalau kamu membaca berita, ada kabar yang sungguh mengenaskan. Bukan soal dolar yang melangit. Bukan pula soal harga emas yang tembus dua juta. Bukan pula cerita pelakor pejabat negara.

Ini tentang, seorang pemuda yang membunuh perempuan lantas di mutilasi. Tepatnya di Serang, Banten. Gunung Sari. Dari fakta yang ada, ternyata pemuda itu membunuh kekasihnya sendiri, ternyata tengah hamil.

Kenapa dibunuh? Karena minta nikah. Kenapa tidak mau? Karena belum punya bekal lahir batin yang cukup. Kalau merasa belum cukup, kenapa harus kamu lakukan hubungan terlarang. Ketika enak di awal, ketagihan.

Kamu menanam, dan berbuah. Lantas, kenapa harus menolak dan marah? Zina saja sudah dosa, apalagi sampai di bunuh. Apalagi sampai mutilasi tubuh itu, kepalanya dipenggal. Ah, entah di mana nuraninya. Entah di mana rasa kemanusiaannya.

Memang benar, ketika seorang hamba melakukan zina maka imannya saat itu terbang. Rasa malunya memudar. Sedang kita tahu, zina di antara dosa besar yang sangat dicela agama. Semoga kita belajar dari peristiwa ini.

Hari ini, bukan hal aneh lagi "hamil di luar nikah". Tidak harus jauh-jauh lagi, di sekitar kita banyak. Fenomena apa ini? Pergeseran nilai. Saat kebebasan ingin dinormalisasi, saat terjadi bencana baru disadari. Ah, lucu.

Salah siapa? Ah, silahkan cari sendiri. Tulisan ini mengajak pembaca merenung, semoga kita belajar untuk memperbaiki diri, menjaga iman dan memperkokoh rasa malu kita. Bukan hanya pada manusia, lebih dari itu pada Allah yang Maha Kuasa. (**)

Posting Komentar

0 Komentar