Nama Ken Arok amat famiiar dalam epos nusantara, kita mengenalnya dalam sejarah. |
Tak berlebihan kiranya perkataan, bukan orang cinta negara siapa yag belum tahu sejarah bangsanya. Karena dari sana, kita bisa mendaptakan apa yang mungkin hari ini tidak dapatkan.
Di novel Ken Arok : Cinta dan Tahta, dikarang oleh Zhaenal Fanani, domisili dekat dengan fakta sejarah di sana membantu kita mengenal lebih lekat. kita pun diajak untuk merenungi sejarah panjang Ken Arok di bumi nusantara.
Dari semenjak ia lahir sampai mendapatkan tahta Tumapel sehingga nanti menjadi raja Singasari. Cikal raja yang bakal melahirkan raja-raja besar di Jawa.
Permulaan Cerita
Dikisahkan Ken Arok lahir dari rahim Ken Ndok, isteri dari seorang Maharesi. Sayangnya, sepanjang pernikahnnya dengan Maharesi, sekalipun memperlakunanya dengan baik tetapi ada sisi intim yang belum didapatkan haknya sebagai istri.
Tengah Cerita
Di hutan dekat sungai Brantas ia mengasingkan diri, hingga pada masanya ia melahirkan, pergi ke dekat nisan kuburan yang terkenal angker.
Di sanalah Ken Arok lahir dan memulai takdirnya. Bayi malang itu ditinggalkkan ibunya dengan kain pembungkus, menahan gigil di belantara alam.
Saat itu, bayi itu diketemukkan Ki Lembong perampok militan yang melalangbuana di kancah perampokan. Naas, malam itu hampir saja tertangkap warga. Tak berhasil menjarah harta warga.
Sepanjang pulang menekuri nasib, dan bertanya kenapa harus gagal. Ki Lembong mendngar tangis membuat bulu kuduknya naik. Tak lama, menemukan bayi Ken Arok.
Dengan wajah ceria, bayi itu di bawa ke rumah. Istrinya pun amat bahagia, karena lama menjalani kebersamaan dengan suami tak kunjung memiliki putra. Hadirnya Arok menambah kehangatan rumah.
Patung ken Arok |
Temon nama bayi itu. Dengan penuh cinta dan didikan Ki Lembong ia tumbuh baik, mesti dengan pemahaman kurang benar. Di usia dini, Arok sudah akrab dengan dunia hitam.
Akhir Cerita
Setelah cukup mampu, Ki Lembong pun melepas Temon dan menceritakan asal usulnya. Meski berat, keduanya menerima takdir itu.
Dia hidup bersama Bango Samparan. Bango adalah penyuka judi, meskipun begitu, ia anti dengan rempok. Berkat datangnya Temon, kemudian diganti Ken arok oleh Bango Samparan. Judinya makin untung, ia menganggap Arok pembawa keberuntungan.
Di sinilah awal karir Ken Arok, jadi perampok, penjudi sampai kemudian mengarah kepada pemberontakan kepada petinggi negeri. Hanya saja, sikapnya berbda saaat ia masuk ke mandala atau sejenis pondok di Maharesi Loghgawe.
Sikap dan langkahnya semkin terasah, kepekaann, bijaksasana menyikapi konflik, dan keberanian memicu untuk memperjuangkan suara nurani rakyat.
Mpu Lohgawe mendukung penuh langkahnya, sampai menyarankkan pada Akuwu Tumenggung Tunggul Ametung sebagai prajurit.
Kisahnya pun semakin menarik dengan hadirnya Ken Dedes di hatinya dan Ken Umang kemudian.
Ken Arok berhasil membunuh Tumenggung dengan keris buatan Mpu Gandring yang dimiliki Kebo Ijo. Kebo Ijo yang tidak tahu apa-apa menjadi kambing hitam ulah cekatan Ken Arok. Kemarahan masa mengarah kepada Kebo Ijo. Kematian Tumnggung menjadi awal masuknya Ken Arok ke gerbang pintu kekuasaan.
Penutup
Misalnya belum diiceritakan siapa anak Ken arok, siapa Anuspati dan Tohjaya. Setahu saya, tidak disebutakn di sana sepeninggal Tumenggung, Ken Dedes tengah mengandung anak dari Ametung.
Selebihnya, kisah ini menarik dan penulis amat lihai memainkan ritme juga plot mendebarkan menambah keseruan membaca. Untuk lebih jelasnya, pembaca silakan baca sendiri. (*)
Pandeglang | 3 Februari 2022
0 Komentar
Menyapa Penulis