Puasa Kesepuluh


Tiga dari tulisan saya kemarin hanya satu yang lolos di situs Mas Gong. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah. Penantian dan rasa lelah kemarin tidak sia-sia. Lanjut nulis lagi.  Kita berkarya lagi.

Ada yang seru tadi pagi. Saya chat-an dengan Kang Naufal, relawan di Rumah Dunia. Saya katakan tadi malam menulis dua esai. Sudah dikirim ke situs Gongtravelling.com. Ia bertanya esai yang mana yang dikirim. 

Jujur saya katakan, tentang literasi santri yang katanya rendah. Tanpa saya duga, ia menggebu-gebu mengatakan bahwa Mas Gong tidak senang terhadap orang yang mengatakan literasai Indonesia itu rendah. Justeru dari hasil angket yang disebar di lapangan tidak demikian. Pernah seorang mahasiswa menyodorkan data itu lantas langsung ditolak.

Literasi kita baik-baik saja. Kalau ada yang bilang rendah maka dipertanyakan datanya. Apa indikator negeri kita rendahnya apalagi diposisi buncit. UNESCO kabarnya menempatkan minat literasi kita 1000/1 di dunia. Ini aneh lagi mengherankan. 

Ya sudah, untuk sekarang saya belum menuliskan di sini. Selain karena malam juga ada hal yang harus saya lakukan. 

Intinya, di hari puasa sepuluh Ramadhan ini saya hanya ingin bersyukur. Satu lagi, saya baru menyelesaikan buku balada si Roy yang versi lengkapnya. Besok saya harus berjuang lagi. Semoga berkah. 
sampai ketemu di tulisan selanjutnya. []

Pandeglang, 1/4/23   23.58

Posting Komentar

0 Komentar