"Ketika pagi tiba orang lalai akan berkata, 'apa yang aku lakukan di pagi ini', sedangkan orang berakal akal berkata saat pagi tiba, 'apa yang Allah akan lakukan padaku di pagi ini'," begitu kata Syeikh Ibnu Athailah As-sakandari di dalam kitab Al-Hikam.
Ketika pagi tiba kita lihat orangtua gesit sekali. Mereka bangun di pagi buta, ada pula yang tidak tidur lagi dari dini hari setelah melaksanakan tahajud. Munajat dan tafakur pada Allah pemilik amal semesta ini.Namun kita generasi muda, malas untuk bangun pagi bahkan tak sedikit yang tidak bangun pagi. Otomatis meninggalkan shalat wajib. Sekalipun bangun untuk shalat tetap saja setelahnya tidur lagi. Hal itu dianggap biasa, karena masih muda. Padahal itu kemalasan yang nyata.
Sebagai kawula muda aku tak ingin begitu. Bagiku itu ciri malas dan menyia-nyiakan waktu. Meskipun sadar, aku bagian dari kawula muda yang masih belum sempurna. Seringpula melakukan kebiasaan yang dibahas di atas. Secara jujur aku mengingkari sebagai kebiasaan baik. Itu sungguh jelek dan entah bagaimana peradaban ke depan kita harapkan.
Kita pun tahu, generasi tua kenapa banyak yang bangun pagi, tak lain mereka telah taubat. Kembali pada baik. Pada akhirnya mereka dibuat repot dengan kebiasaan bangun siang. Selain bikin pening juga menambah rasa malas untuk beraktivitas. Kebiasaan mereka sewaktu dulu yang tak jauh macam kita, doyan bangun siang dan suka huru-hura. Setelah sepuh sekarang baru terasa efek buruknya.
Maka sebagai muda yag ingin sukses, aku kira penting kita memperhatikan ini sebagai manifestasi amal dan kebiasaan baik untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Kita tidak akan kehilangan apa-apa dengan taat dan membiasakan bangun pagi. Justeru dari sana kita mendepatan keberkahan hidup juga etos kerja yang tinggi.
Jangan lupa, rasulullah dalam satu riwayat menyebutkan bahwa mendoakan khusuus pada setiap ummatnya yang bangun pagi agar mendapatkan keberkahan. Tidakkah kita tertarik menjemput rahmat Allah tersebut? Wallahu'alam. (****)
Pandeglang 9 November 2022 6:55
0 Komentar
Menyapa Penulis