 |
| Di saat hujan lebat tadi. (Pixabay. com) |
Hujan mengguyur bumi Pandeglang, aku yang tengah di jalan cepat-cepat memacu roda dua. Alhamdulillah, sambil ziarah ke salah satu auliya setelahnya aku melihat derasnya air di jendela terbuka.
"Ini yang ditunggu-tunggu," lirihku.
Angin yang cukup kencang membawa percikan darah ke dalam. Di sudut bangunan makam itu, aku melihat sekeliling. Ada yang tengah menggigil menahan dingin, ada yang khsuyu memanjatkan hajat pada yang kuasa lewat wasilah, ada yang membujuk anaknya menangis dan aku sibuk melihat langit sambil menahan kantuk.
"Tidur aja," kata Emak, "nanti Emak bangunkan kalau sudah reda."
Aku hanya mengangguk. Ingin sih tidur tapi malu dengan jasad mulia yang terbujur di dalam sana, ingin sih tidur malu pula dengan pengunjung yang ada. Tapi mata tak bisa diajak kompromi.
Lama-lama aku pun... tak sadarkan diri. (***)
Pandeglang, 13 Oktober 2023 22.26
0 Komentar
Menyapa Penulis