Aku pikir menulis itu tentang olah rasa, akal, dan mood. Aku berani mengatakan itu, kadang kalau lagi gak mood, boro-boro mau menulis memikirkannya saja lumayan mengesalkan.
Tetapi aku selalu berusaha untuk konsisten, satu hari tiga tulisan atau minimal satu tulisan. Di saat banyak aktivitas mungkin fine ya target segitu, ya meski kualitasnya belum jelas, aku pikir lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Kalau tengah punya kesibukan, satu tulisan saja digarap bukan main sulitnya. Orang bisa mudah membaca tulisan kita, paling setengah atau dua menit, lah kita yang menulis bisa satu jam, bisa lebih malah. Novel tebal sekalipun misalnya, satu hari bisa kita rampungkan dibaca.
Namun, apakah kita bisa bayangkan proses kreatif penulisnya yang butuh waktu untuk riset data, membaca sumber, setelah cukup harus digarap dengan baik. Satu tahun, dua tahun, bisa jadi enam tahun baru kelar itu karya.
Begitulah proses menulis, tidak ujug-ujug ide muncul tanpa ada prosesnya. Rasanya cukup sebulan punya 40 tulisan. Di kali setahun 40x12 = 480 tulisan. Lumayan lah buat simpanan kenangan. Biar nanti ditanya kerjanya apa saja bisa menjawab: "Noh, 480 tulisan dapat mikir itu!" (***)
Pandeglang, 26 Juli 2023 22.03
.jpg)
.jfif)
.jpg)
.jpg)
.jfif)
0 Komentar
Menyapa Penulis